SYAIRKU PANTUNKU
Termenung di bawah cerahnya rembulan
Ditemani bintang bertabur cahaya
Tersanjung ku merubah lamunan
Terangkai kata indah nan menyapa
Apakah jua yang kau pikirkan
Menatap rindu langit dan bulan
Tidaklah ada sedikit ucapan
Sambutlah aku dengan senyuman
Bukanlah indah malam ini tanpa bintang
Tertunduk aku di bawah rembulan
Senanglah aku kini kau datang
Mengganti risauku akan kesepian
Tak ada bunga yang tak indah
Tak pula buruk si bunga bangkai
Sungguh ku rasa hati tergugah
Disambut sajak indah merantai
lihatlah langit yang bertabur bintang
Menjadikan malam bagaikan siang
Inilah bait perangkai sayang
Bebaskan kata yang terkekang
Indahlah langit bertabur bintang
Ditambah cerah cahaya bulan
Inikah bait perangkai sayang
Mengubah pedih menjadi senyuman
Tiada terasa siang menjelang
Mengganti bintang menjadi awan
Inilah kisah sang pengarang
Meniti senjang dalam kehidupan
BAHASA
Tatkala bahasa semakin rojak
di mana salah di mana silap
mari kita renung sejenak
supaya bahasa kembali gemerlap
Mari kita renung sejenak
waktu menyampai dalam berucap
segala bahasa rojak terlajak
segera betulkan menjadi lengkap
Segala bahasa rojak terlajak
hati sedih bertindih pilu
sebagai warga menatap jejak
tegakah duduk bertopang dagu
Sebagai warga menatap jejak
cinta bahasa dengan jiwa
murnikan strategi dengan semarak
bahasa lambang identiti bangsa
Murnikan strategi dengan semarak
gendangkan ke merata pelusuk tempat
tekad bulat bahasa di puncak
mercu keunggulan negara berdaulat
Tekad bulat bahasa di puncak
unggul perkasa di mata dunia
jihad bahasa perlu dipacak
bagaikan sinar Nur Suria.
0 komentar:
Posting Komentar